About Me

Foto saya
Just call me Arif , I was born in Sukorejo-kendal, Central Java (indonesia). Indonesia is my country, is a country with thousands of Arts and culture. "Cita-cita saya adalah menjadi manusia yang hebat, yang serba tahu. manusia yang bisa mengubah mimpi-mimpinya menjadi nyata. mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin"

Twitter

Rabu, 09 April 2014

Gunung Ungarang,
Gunung yang letaknya ngak jauh dari tempat perantauanku 'Semarang .
Sejak saat itu, gunung ini jadi gunung favorit yg paling sering gw kunjungi, karena letaknya yang dekat, medan yang ringan, cocok buat latihan, dan yang paling penting tarif yang EKONOMIS, hehehe.
Beberapa kali gw udah muncak'in gunung ini, tapi kali ini gw mau cerita pengalaman pertama muncak gunung ini sama temen gw yang namanya Gunawan Chandra Putra.

 GUNAWAN




Sebelumnya gw dah pernah muncak gunung Sindoro n gunung Sumbing sebelum muncak ke gunung ungaran ini, jadi awalnya gw agak ngeremehin pas waktu itu.
gunawan tadinya yang pertama ngajakin, jadi waktu itu kurang persiapan, karena waktunya cuma 1 hari.















Sekilas tentang Gunung Ungaran :
Gunung Ungaran adalah gunung berapi yang terletak di Pulau Jawa, Indonesia. Dengan ketinggian 2.050 meter, gunung ini adalah gunung tinggi pertama yang dilihat pengendara dari Semarang ke arah selatanGunung Ungaran termasuk gunung berapi berapi tipe strato. Gunung ini memiliki tiga puncak: Gendol, Botak, dan Ungaran. Puncak tertinggi adalah Ungaran.








Siang itu waktunya sangat dadakan, pulang sholat Jumat kita berangkat dari semarang.
rencana yang tadinya kita susun :

- pukul 13.30 WIB berangkat dari semarang ke Ungaran ( 30 Menit )
- pukul 14.00 WIB sampai di Basecamp ( basecamp yang kita ambil adalah basecamp terdekat, basecamp Mawar.)
- 14.00-14-30 WIB kita prepare peralatan.
14.30 WIB kita mulai Jalan







Rute yang kita ambil adalah Rute dari Basecamp mawar langsung menuju ke puncak. Waktu itu jalannya masih dipenuhi dengan tanah dan semak". beda dengan beberapa waktu yang lalu ketika saya ke gunung ungaran, waktu itu jalan sudah berupa bebatuan rata sampai ke Kolam air.















Ini Foto jalur pendakian waktu itu,
masih agak terjal.











Yang ini Foto Air Terjun Kecil sebelum kolam air.
Disini terdapat persimpangan antara jalur Puncak dan jalut puncak buntu. Pada pendakian saya yang berikutnya, saya sempet kesasar ke jalur yang salah, hehehe.


















Selanjutnya adalah Kolam Air, disini ada bekas kolam renang . Biasanya di Malam hari para pendaki ngepost di sini, karena tempatnya yang datar dan lumayan luas. Tempat ini juga strategis karena dekat dengan persimpangan antara jalur puncak dan jalur menuju basecamp Peromasan.
Disini kita Istirahat sejenak , berhubung sudah waktunya asar, kita sholat dulu.

Berikutnya kita lanjut jalan menuju puncak. Btw, perjalanan kita kali ini MODE NGEBUT. karena ngejar waktu. jadi kita hanya sempatkan sedikit waktu saja buat istirahat.



Waktu itu Jalur menuju puncak masih banyak terhalang pohon" dan beberapa batang pohon besar yang tumbang. jadi kita sempat foto" di atas pohon juga. hehehe. disini Sepatu gw bolong, jadi lepas sepatu deh.







 Jujur Perjalanan kali ini adalah perjalanan naik gunung terberat sepanjang sejaranh gw.
padahal 2050 MDPL adalah gunung yang enteng buat para pendaki. tapi kali ini gw terlalu ngeremehin.
waktu itu kondisi fisik lagi buruk, disini gw sempat Kram berat di pergelangan kaki kanan. waktu itu kaki di gerakin aja sakit , padahal sebelumnya belum pernah seperti ini. tapi gw tetep lanjut ke puncak.




Berhubung waktu itu HP lowbat, jadi kita hanya ngambil foto seadanya.
ini foto puncak waktu itu. hanya keliatan tiang benderanya aja, hehe




kita nyampai puncak sekitar pukul 16.00WIB. jadi perjalanan kita 1 , 5 jam.
Lumayan waktu yang singkat buat seorang pendaki yang sedang cidera. hehehe


Setelah kita sampai Puncak, kita istirahat 15 menit kemudian lanjut perjalanan pulang.
waktu itu kabut mulai turun dan kaki kram pada kaki gw semakin parah. jadi gw dan gunawan mutusin buat jalan Santai menuju basecamp dengan target jam 19.00WIB  malam sudah sampai.


Pada perjalanan pulang, kira" pukul 18.00WIB ,  kram pada kaki gw semakin parah.
waktu itu kaki benar" tidak bisa bergerak, walaupun fisik masih on fire, tapi kondisi kaki tetep ngak bisa di ajak kompromi. waktu itu gw ngak kuat nahan sakit, jadi gunawan mutusin buat bermalam dulu di Peromasan. Desa di tengah gunung Ungaran yang biasa di jadikan tempat persinggahan oleh para pendaki..

Sekitar Pukul 19.00WIB kita nyampai di peromasa, kita langsung menuju rumah Eyang Biyung, kenalannya gunawan. hehe.. disitu kita di beri Makan Malam gratis dan segelas teh hangat, kemudian kita Sholat dan lanjut tidur...


Waktu itu kondisi Peromasan ramai sekali, karena ada acara pelantikan anak pecinta alam dari salah satu universitas di semarang. jadi saat kita tidur kita berbagi tempat dengan rombongan anak" pendaki lainnya.

Malam" gw terbangun dari tidur, dan ternyata Hujan.
Hmmmmmm, jadi dingin banget waktu itu.
sempet ngak sadar ternyata yang tidur di sebelah gw seorang pendaki cewek, cantik lagi, walahhhh... berarti tadi sempet nyenggol" dikit gitu deh. :D


Paginya saya dan gunawan bangun dalam keadaan Fit, gunawan langsung nyalain kompor buat bikin Mie instan,
selanjutnya kita makan dan meneruskan peralanan pulang.

Sorry ya, hanya ini foto yang bisa saya ambil waktu di peromasan.. 
hehe, 
thanks yang udah nyempetin yaktunya buat baca pengalaman saya. sekian dulu deh :)


Posted on Rabu, April 09, 2014 by Arif Budi Mawardi

No comments

Selasa, 01 April 2014


Sepulang sekolah, kusempatkan
waktu untuk bersandar disana .
Masa kecil kami berempat sebagai
saksi bisu keberadaan bangunan ini.
Menangis dan berebut makanan
adalah puisi bagi
Kami sejak kami hadir di dunia hingga
minginjak bangku TK.
Sepak bola, aktifitas kami sepulang
sekolah disini, dan berakhir ketika
orang tua memanggil kami Untuk
pulang dan mandi sore.

ada hari" diasana dimana aku tak akan pernah melupakannya,
Ramadhan, bulan penuh history di
tempat ini, dari mencuri' makanan
kecil seusai sholat subuh sampai
berebut petasan.

hingga SMP, kami tetap mengunjungi
tempat ini. Sayang waktu itu
persahabatan kami mulai
merenggang, hingga suatu saat
salah satu dari kami berhenti di
sini, ia di panggil Sang kuasa di
tempat ini.
Walau sebenarnya tak tega ia meninggalkan
kami
bertiga,
meskipun begitu, tawanya kan selalu berada
di benak kami hingga kami dewasa
nanti.

Hingga duduk di bangku SMA,
tempat ini masih kerap
Kami kunjungi. Meski hanya di
akhir tahun.

Detik ini, tempat ini telah tertutup
tembok yang mengelilinginya.
tembok dan pagar, serta tulisan
(dilarang bermain di area ini)
berada hampir di setiap sisi
bangunan ini. .
Rapat sekali, seperti nasi dalam
sebuah rescooker,
meski tak heran Saat ini aku bisa
masuk ketempat yg sepi ini dan duduk sendiri di area ini. Karena
disinii tanah tumpah darahku dulu, yang
sudah tak asing lagi buatku
melakukan banyak trick agar bisa masuk kesinii.

"aku sedang menangis sendiri disini, dimana saat ini kalian kawan?
apa kalian tak ingin mengunjungi tempat ini lagi?"

walaupun
aku lebih suka bangunan yang dulu,
yang tidak mewah, tidak megah
dan penuh mimpi didalamnya.
Semoga kedepan, nanti. Tempat ini
masih abadi untuk anak cucu kami
sebagai saksi keberadaan kami
berempat,
deary, 22 November 2010

Posted on Selasa, April 01, 2014 by Arif Budi Mawardi

No comments

Sejarah Desa Sukorejo-Kendal



Mungkin tak banyak generasi muda sekarang yang mengetahui, sampai tanggal 5 September 1947 hari Jumat Kliwon, Sukorejo pernah menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Kendal dalam pelarian, sebelum akhirnya dibombardir Belanda dan penduduknya diungsikan. Bangunan eks kantor kawedanan itu bisa menjadi saksi bisu bagi masa lalu daerahnya, tentang betapa heroiknya perjuangan para pemuda setempat dalam mempertahankan keberadaan pemerintahan sebelum akhirnya terpaksa berpindah ke Dusun Kenjuran, Desa Purwosari, di kaki Gunung Perahu.
Monumen perjuangan di bundaran itu adalah bentuk penghargaan dan penghormatan. Hanya, sayangnya, bentuk penghargaan itu sendiri kurang dihargai, bahkan oleh pemerintah sekarang. Keberadaannya tertutupi oleh baliho orang tertentu yang cuma pengin populer secara gratisan.

 

Heroik

Kota Sukorejo memang pada akhirnya dapat diduduki Belanda. Pasukan dan pemerintahannya kemudian bermarkas di gedung kawedanan dan sebagian di gereja.Tetapi sebetulnya pasukan RI bersama para pejuang bukannya kalah, melainkan mengalah mundur ke Dusun Kenjuran Desa Purwosari, demi menghindari korban di kalangan penduduk sipil yang tak berdosa. Perjuangan untuk mempertahankan Sukorejo sebetulnya telah berlangsung sedemikian heroik.
Perjuangan itu bermula ketika Belanda membombardir kota itu menjelang peringatan kemerdekaan yang kedua. Gedung kawedanan menjadi terget utama, di samping markas pemuda di Desa Kebumen. Namun, serangan udara selama lima jam itu meleset dari sasaran utama.


Gagal menyerang dari udara, Belanda berusaha masuk Sukorejo melalui Bawang, perbatasan Kendal-Batang. Tetapi serangan itu dibatalkan, karena keduluan diadang oleh tentara RI dan para pejuang yang dikerahkan dari markas mereka di Dusun Sumber.Entah apa arti penting Sukorejo, Belanda masih terus berusaha masuk lewat jalan lain, yaitu dari arah Weleri. Usaha ini pun tak membuahkan hasil.
Pada kesempatan lain, masih dari arah Weleri, Belanda mengambil rute lain, yaitu melalui jalur alternatif Besokor-Surokonto-Kebongembong-Pucakwangi-Pageruyung. Serangan ini pun berhasil dipatahkan oleh pasukan RI Yon 60 Salamun dibantu pasukan lain dari Kendal.


Belanda baru berhasil masuk Sukorejo setelah menempuh jalur lain lewat Sojomerto (Gemuh). Awalnya perkebunan Sukomangli Patean yang berhasil direbut. Bersamaan dengan serangan darat lewat jalur tersebut, Belanda juga menggempur markas Yon 60 Salamun di Pucakwangi dengan serangan udara.



Akhirnya, dengan pertimbangan strategis keamanan dan demi menghindari korban di kalangan penduduk sipil, pasukan RI dan para pejuang mengosongkan Sukorejo. Pemerintahan Kendal pun berpindah ke Kenjuran Purwosari, setelah dipertahankan dengan penuh heroisme

Posted on Selasa, April 01, 2014 by Arif Budi Mawardi

No comments



malem ini lagi masuk angin, di kos sendirian lagi, hadehh . .
daripada suntuk,iseng" ngemil , makan bubur kacang ijo sambil nginstal ulang PC yg kebetulan lagi ada problem. .
pas waktunya backup data , kebetulan juga ada beberapa data yang hilang, terus q recovery dah . .
selang beberapa saat file" jama dulu kala satu persatu bermunculan kembali,
ehh, ngak sengaja disitu q nemu foto jaman dulu yg sempet kehapus. .
foto itu tentang 4 orang anak SMA yg duduk di atas batu di tepi bendungan kecil . .
yupp,,jadi ceritanya gini . .


 
waktu itu beberapa hari menjelang ujian nasional di SMA ku, dimana tiap harinya temen" selalu pada sibuk belajar dan belajar,
maklum lah dulu salah jurusan q masuk kelas IPA, dimana temen" kelasku kalo udah belajar ngak rampung-rampung, makanya kalo pas lagi istirahat q milih jajan sendiri ke kantin ngumpul ma temen kelas 1 dulu.
waktu itu jam biologi udah mulai, dapet sms dari temen di kelas suruh cepet masuk, trus bergegas q balik ke kelas. . .

nyampe di kelas ternyata suasana masih ramai,, gurunya belum masuk ternyata,, tapi ya udah lah
abis itu q langsung duduk ke bangku ku, kemudian saat itu q pikir ada yang kurang, tapi apa ya??

ternyata si gita temen sebangku ku ilang,, biasanya dia ada di sampingku ngerjain tugas sambil mainan HP.
ku cari" ternyata dia lagi di belakang di tempat duduknya tias, lagi asik liat foto" orang di FB . .
pas ku samperin mereka bilang kalo pengen bikin foto" yg bagus, sekalian nyari tempat buat desain katalog kelulusan ntar . .
saat itu juga  tiba" datang gunawan dari arah pintu dengan gaya sok cerewet nya. . .
langsung deh dia nimbrung ikut ke belakang,,
singkat cerita, saat itu lah kami berempat bertekat ingin pergi ke suatu tempat kemudian foto" bareng. .

Gunawan yang banyak ide pun akhirnya ngasih ide buat mbolos pelajaran waktu itu,
tapi bagaimana cara mbolosnya?
tiba" tuhan mungkin mendengar doa dari kami, 2 orang teman kami ternyata ada yang mau ijin keluar sekolah dengan alasan mau foto buat bikin KTP.
akhirnya disitulah ide kita yg sering jahil kemudian muncul,
kita ikut"an berencana minta ijin keluar dengan alasan bikin KTP. .
tapi ngak semulus itu, sayang kertas ijin yg di berikan BK cuma 1 lembar, itupun kecil dan ngak cukup buat nulis nama kita berempat. .
kemudian dengan modal nekat lah, kita langsung ke parkiran, ngambil 2 motor. .
tanpa surat ijin kamipun langsung keluar gerbang, disitulah kami ketemu pak satpam.
yang paling depan sendiri gita sama tias, waktu di tanya satpam "mana surat ijin nya ! " sepontan tias bilang " di belakang pak. . . "
terus akhirnya dia lolos deh, sekarang giliranku sama gunawan , pak satpam bilang "surat ijin nya mana??" gunawan tanpa pikir panjang bilang lagi " di belakang pak . . . "
padahal di belakang cuma ada 1 motor lagi yang dimana mereka hanya bawa 1 buah surat ijin,,
tapi ya mbuh lah, itu tanggungan mereka, yang penting kita berempat dah lolos. .
wakakak

langsung setelah itu kami menuju toko gunawan di samping terminal,,
 disana kami istirahat sejenak. kemudian aku pulang kerumah ngambil laptop buat foto" karena rumahku ngak jauh dari sekolah.
nyampe dirumah, karena q tergesa", saat itu q hanya ngambil laptop tanpa mengecek terlebih dahulu batre nya yang ternyata tinggal sedikit. .  lalu q langsung menuju ke toko gunawan kembali . .

setelah kami ngumpul di toko gunawan, kita langsung melanjutkan niat kita untuk foto" .
ada sebuah kelebihan dari desa kami, desa di antara gunung dan laut utara, tempatnya yang dingin dan banyak tempat" yang bagus yang jarang di ketahui oleh banyak orang.
saat itu aku sudah punya tujuan, dimana sebelumnya aku dan gunawan sudah pernah ke tempat itu.,
sebuah bendungan kecil di atas bukit di balik pepohonan dan perkebunan cengkeh,

kamipun bergegas menuju kesana,
sebenernya tidak terlalu jauh, kurang lebih hanya 10 km dari sekolah,
hanya saja jalan bebatuan yang berbelok-belok dan naik tajam membuat capek perjalanan kami,
nyampe di tempat itu kami tak tak menduga memang, di tengah" hutan ternyata ada bekas bendungan kecil.
menurut penduduk disitu, dulu tempat itu adalah bendungan yang mengalirkan air dari atas ke desa kami,
namun karena majunya jaman, kini air bersih bisa di dapat dari pam,
bendungan itu pun tak terpakai dan kemudian rusak. .

setelah kami puas di bendungan itu,, kami pun menjalankan niat awal kami untuk foto", tapi ketika kami foto dengan laptopku,
ternyata hanya 1 foto yg di dapat, karena laptopku batrenya habis,,
kamipun menyesal saat itu.
kemudian kami pulang,

di sepanjang jalan dekat bendungan itu tak ada satupun bangunan rumah penduduk,
hanya ada satu buah pabrik teh tua di situ, pabriknya lumayan indah khas bangunan bekas jajahan belanda dulu, ,
kelihatannya itu pabrik udah ngak aktif,, cuma saja masih di rawat untuk di lestarikan. .
terus kami mampir kesitu sambil istirahat. .

disana ada mushola kecil, tempat sholat pekerja di situ jaman dulu. .
tempatnya ada di atas bukit,, sehingga ketika kita ada di teras mushola itu kita bisa melihat pemandangan dibawahnya. .

tempatnya dingin, sejuk sekalii. .
herannya saat q sholat disitu musholanya bersih, hampir tak terasa ada debu di temboknya,,
padahal mushola ini jarang dipakai,
pas udah selesai sholat q tiduran di rumput depan teras mushola sambil nunggu gunawan yang lagi sholat,
rasanya sejuk bgt udaranya, seperti di Vila

beberapa saat kemudian tias sama gita manggil di bawah. . .
kamipun duduk" berempat disitu sambil mikirin gimana nanti kalo balik ke kelas , di marahin pa ngak. . .

abis itu kamipun bergegas pulang ke sekolah,,
ternyata sekolahan udah sepi, kemudian kami kembali kekelas , ternyata kelasnya udah di kunci,,
padahal HP ku masih ketinggal di dalam,, ,
terusss . . . . .

Posted on Selasa, April 01, 2014 by Arif Budi Mawardi

No comments